Cinta itu rasional, bukan irasional
Cinta itu masuk akal, logis maka dari itu gunakan peran akal
dalam mencintai seseorang
Tahapan mencintai seseorang :
- Kagum dengan landasan yang benar, kagum dapat terjadi semua seseorang . mungkin kagum itu bisa datang dari sikapnya, kelembutannya, kesupelannya, kesopanannya, sikapnya terhadap orang tuanya.
- Kecenderungan pada salah satunya, atas dasar kekaguman tersebut. Kagum merupakan suatu hal yang wajar
- Mengambil keputusan untuk mencintai. yang paling pertama dipertimbangkan adalah ridho dari orang tua. Apabila cinta membuat kita melawan orang tua, cinta itu salah
- Berpikir bagaimana mengabadikan cinta. Caranya adalah dengan pernikahan, jika cinta tak mengarah ke pernikahan artinya dia masih main-main.
- Setelah akad nikah barulah cinta itu diabadikan dan disuburkan.
Cinta sejati yang dirasakan di dalam hati sungguh teramat indah, menggairahkan, membuahkan perhatian, membangkitkan semangat pengabdian, melapangkan dada dengan seribu maaf, menghadirkan seribu ide untuk menjauhkan segala kedholiman dan seribu upaya memberi kebaikan untuk dicintai. yaitu tatkala cinta itu karena Allah, belum ternodai oleh hawa nafsu yang selalu mengajak kepada kekejian dan kehinaan.
Jika engkau adalah seorang yang tiba-tiba menemukan benih cinta di dalam hatimu lawan jenis sesuai fitrahmu, jauhkan cinta itu dari hawa nafsu. Hawa nafsu yang sesat mengajakmu asyik berbincang dengannya, hawa nafsu melukis kemolekan fisiknya dikhalayakmu, hawa nafsu yang menjelma bersama fitrah syahwatmu, hawa nafsu yang melupakan kepasrahanmu kepada Allah saat beristikharah, hawa nafsu yang mengajarimu menjauh dari Allah dan orang tua. Hawa nafsu yang menjadikan engkau enggan mencari pendapat gurumu, hawa nafsu yang menjadikanm lupa untuk memilih demi agamamu, hawa nafsu yang menjadikanmu terlena dengan kebagusan paras, melimpahkan kekayaan dan ketinggalan pangkat.
Jika engkau adalah seorang yang tiba-tiba menemukan benih cinta di dalam hatimu lawan jenis sesuai fitrahmu, jauhkan cinta itu dari hawa nafsu. Hawa nafsu yang sesat mengajakmu asyik berbincang dengannya, hawa nafsu melukis kemolekan fisiknya dikhalayakmu, hawa nafsu yang menjelma bersama fitrah syahwatmu, hawa nafsu yang melupakan kepasrahanmu kepada Allah saat beristikharah, hawa nafsu yang mengajarimu menjauh dari Allah dan orang tua. Hawa nafsu yang menjadikan engkau enggan mencari pendapat gurumu, hawa nafsu yang menjadikanm lupa untuk memilih demi agamamu, hawa nafsu yang menjadikanmu terlena dengan kebagusan paras, melimpahkan kekayaan dan ketinggalan pangkat.
Di mata perindu, cinta karena Allah adalah Allah, ridho
Alloh. Ia akan lestarikan cinta dengan mendekat kepada Allah Sang Pemberi
Cinta. Cinta karena Allah akan mengawal langkah perjalanan hidup menuju
kemuliaan. Menghantarkan dalam berjuang menuju ridho Allah. Cinta karena Allah
selamanya tidak akan bertepuk sebelah tangan. Karena Allah-lah yang akan
menyambut cinta itu.
Jaga hatimu! Waspadalah selalu dengan hawa nafsu! Jangan nodai cintamu
dengan hawa nafsumu! "
Sumber : dakwah Buya Yahya
No comments:
Post a Comment